Main Article Content

Sri Suwartiningsih

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang harmoni sosial berbasis kearifan lokal budaya sungkeman lebaran sebagai interaksi simbolik di desa Glawan, Jawa Tengah. Beberapa elit di desa Glawan beragama Kristen namun pada saat lebaran masyarakat Islam selalu datang dan sungkem, selain itu beberapa masyarakat yang beragama Kristen juga sungkem kepada elit yang beragama Islam dan Kristen. Hasil penelitian bahwa adanya sungkeman saat lebaran menandakan adanya mind, thing, dan meaning, karena masyarakat memaknai sebagai rasa hormat kepada para elit yang memiliki pengaruh dalam setiap aktifitas di desanya. Para elit ini suka membantu baik dana dan daya, mengayomi tanpa membedakan agama, layak dihormati dengan cara sungkem karena keteladanannya, merasa lega dan nyaman karena dengan sungkem merasa dapat restu dan doa, Keteladanan dari para elit tanpa melihat agamanya apa, tutur kata yang membuat adem, sikap suka menolong, memiliki wibawa. Agama tidak menjadi perbedaan untuk sungkem. Masyarakat yang beragama Islam bisa datang ke para elit yang beragama Kristen, demikian sebaliknya. Bahkan yang beragama Kristen juga datang kepada para elit yang beragama Kristen di hari Lebaran. Makna interaksi dapat membangun harmoni sosial pada masyarakat di desa Glawan. Penelitian menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan deskriptif dan berlangsung pada April – Mei 2023.

Article Details

How to Cite
Suwartiningsih, S. . (2023). HARMONI SOSIAL BERBASIS KEARIFAN LOKAL: BUDAYASUNGKEMAN LEBARAN SEBAGAI INTERAKSI SIMBOLIK DI JAWA TENGAH. Prosiding Konferensi Nasional Sosiologi (PKNS), 1(2), 117–123. Retrieved from https://pkns.portalapssi.id/index.php/pkns/article/view/100
References
Geriya, I. Wayan. 2004. Nilai Dasar, Instrumental dan Referensi Hukum dan Kearifan Lokal Daerah Bali. (Majalah Kertha Wicaksana). Denpasar; Fakultas Hukum Universitas Warmadewa.

Haba, John. 2007. Revitalisasi Kearifan Lokal. Studi Resolusi Konflik di Kalimantan Barat, Maluku dan Poso. Jakarta; ICIP and European Commission.

Hasyim, Adelina. 2015. Pembelajaran Sejarah Berbasis Pendidikan Karakter. Yogyakarta; Media Akademi

Kompas (16 Desember 2021). Teori Interaksi Simbolik: Konsep Penting dan Asumsinya. Diakses pada 22 Mei 2023 di https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/16/100000469/teori-interaksi-simbolik--konsep-penting-dan-asumsinya?page=all#google

Mahya, Wahyu Nur. 2015. Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Sosiologi SMA Kelas XI). Diakses pada 22 Mei 2023 di https://blog.unnes.ac.id/warungilmu/2015/12/18/perbedaan-kesetaraan-dan-harmoni-sosial-sosiologi-sma-kelas-xi/

Qodratillah, Meity Taqdir, dkk. 2011. Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar. Jakarta; Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Shidarta. 2019. Teori Interaksi Simbolik Menurut Para Ahli. Diakses pada 21 Mei 2023 di https://business-law.binus.ac.id/2019/10/23/teori-interaksionisme-simbolik-analisis-sosial-mikro/

Suhartono. 2016. Interaksi Simbolik. Diakses pada 22 Mei 2023 di https://spi.uin-alauddin.ac.id/index.php/2016/10/31/interaksi-simbolik/

Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2007. Metode Penelitian Sosial. Jakarta; Kencana

Tataung, Erika, Izak Y.M. Lattu, dan Sri Suwartiningsih. 2022. The Role of Social Capital in Families of Different Religion in Salatiga City. (International Journal of Science and Society Vol. 4).

Author Biography

Sri Suwartiningsih, Universitas Kristen Satya Wacana

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga