EKSKLUSI SOSIAL PADA MASYARAKAT PESISIR SEBAGAI DAMPAK PEMBANGUNAN PARIWISATA TANJUNG LESUNG PANDEGLANG BANTEN
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana pembangunan pariwisata Tanjung Lesung yang berdampak pada eksklusi sosial masyarakat pesisir di kampung Bandar Pandeglang Banten. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori eksklusi sosial dari Derek Hall, Hirs dan Tania Li (2011). Eksklusi sosial di kampung Bandar Pandeglang Banten ditemukan sejak pembangunan pariwisata Tanjung Lesung mulai tahun 1990 sampai penelitian ini berlangsung. Ada dua ketidakadilan dalam eksklusi sosial pembangunan pariwisata ini terhadap masyarakat Bandar yaitu pemaksaan penjualan tanah tanpa melibatkan warga dalam penentuan harga dan kedua relokasi warga kampung Bandar ini ke kampung lainnya dengan tetap menyewa tanah dengan harga yang juga ditentukan oleh perusahaan dengan mencicil atau kontrak. Penelitian ini menemukan terjadi proses eksklusi sosial akibat pembangunan pariwisata Tanjung Lesung melalui 4 mekanisme yaitu force (pemaksaan jual-beli lahan), market (penjualan tanah melalui mekanisme pasar), regulasi peraturan penetapan perluasan lahan pariwisata), dan legitimasi (pengakuan/klaim lahan hak milik perusahaan). Metode penelitian menggunakan tipe penelitian kualitatif dengan pendekatan konstruktivis melalui metode pengumpulan data observasi lapangan, wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, FGD serta dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan selama 10 bulan.
Article Details
Filer, McDonnell, dan Allen, Matthew. Powers of Exclusion in Melanesia. Australia: Australia’s National University. Diunduh di http://www.jstor.org/stable/j.ctt1pwd1p.7 pada 24 Juli 2017 pukul 08:12.
Hall, Hirsch, dan Li Tania. 2011. Powers of Exclusion Land Dilemmas in Southeast Asia. Singapore: NUS Press National University of Singapore.
Maesaroh, Siti.2013 Analisa Pemanfaatan Ruang Wilayah Pesisir Di Perairan Selat Sunda Kabupaten Pandeglang, Banten. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia Tahun 2011-2025 Republik Indonesia
Nelson, Lowry. 1948. Rural Sociology. U.S.A: American Book Company.
Parsons, Wayne. 2006. Public Policy Pengantar Teoridan Praktik Analisis Kebijakan. Jakarta: KENCANA Prenada Media Group.
Patton, Michael Quinn. 2002. Qualitative Research and Evaluation Methods. 3rdEdition. Thousand Oaks. Sage Publications. Inc. California.
Peluso, Lee. Fruit Trees and Family in an Anthropogenic Forest: Athics of Access, Property Zones, and Environmental Change in Indonesia.Comparative Studies in Society and History, Vol. 38, No. 3. Diunduh di http://www.jstor.org/stable/179231 pada 24 Juli 2017 pukul 08:09
Pitana, Gde dan Gayatri Putu. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: ANDI.
Ratman, Dadang Rizki.2016. Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas 2016-2019. Jakarta: Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Investasi Pariwisata.
Susilo, Dwi Rachmad. 2008. Sosiologi Lingkungan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Sustaining Partnership Media Informasi Kerjasama Pemerintahan dan Swasta Edisi Khusus Konektivitas Nasional 2011. Konektivitas Enam Koridor Ekonomi.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus.
Wawanudin. Kajian Pengembangan Pariwisata Tanjung Lesung Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. Institut Pertanian Bogor: 2013.
Data Lapangan dari Desa Tanjung Harapan.
Data Lapangan dari Kampung Bandar Tanjung Jaya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.