MOBILITAS DAN POLITIKAL EKOLOGI GENTRIFIKASI DI IBUKOTA NEGARA (IKN) NUSANTARA
Main Article Content
Abstract
Perubahan drastis sebuah kota atau wilayah, secara signifikan akan mengubah tatanan sosial didalamnya. Perpindahan ibukota negara, ke sebuah wilayah yang baru, tidak hanya berarti memindahkan ruang politik, tetapi juga memiliki ragam konsekuensi sosiologis. Salah satu bentuk konsekuensi sosiologis yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah mobilitas dan gentrifikasi. Mobilitas akan terjadi sebagai efek dari migrasi pemerintahan dan aparatus pemerintahan yang akan bekerja di ibukota yang baru. Gentrifikasi akan terjadi ketika ruang urban baru tercipta melalui pembentukan wilayah ibukota baru, mendorong tumbuhnya mobilisasi kelas menengah yang mungkin akan menggusur ruang hidup penduduk asli setempat, terutama mereka dengan kelas sosial yang lebih rendah. Tulisan ini bertujuan melakukan elaborasi pustaka awal tentang sejauh mana gentrifikasi akan menimbulkan dampak sosia di ibu kota negara (IKN). Perumahan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan dibangun menjadi salah satu hal berpeluang besar untuk menggusur wilayah pemukiman penduduk lokal di sekitar IKN secara ekonomi dan secara sosial. Mengatasi persoalan gentrifikasi penting dalam upaya melihat problem pemindahan ibu kota tidak hanya dalam perspektif transisi politik, tetapi juga transisi sosial, ekonomi, dan spasial.
Article Details
Ernesto López-Morales (2015) Gentrification in the global South, City, 19:4, 564-573, DOI: 10.1080/13604813.2015.1051746
https://www.globalforestwatch.org/dashboards/country/IDN
https://www.kompas.com/properti/read/2022/02/21/163000821/mengenal-5-prinsip-dalam-konsep-desain-ikn-nusantara?page=all
https://www.science.org/content/article/indonesia-s-utopian-new-capital-may-not-be-green-it-looks
Noah Quastel (2009) Political Ecologies of Gentrification, Urban Geography, 30:7, 694-725, DOI: 10.2747/0272-3638.30.7.694

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.