Main Article Content

Nurhayati Darubekti
Sri Handayani Hanum

Abstract

Desa wisata mewarnai berbagai destinasi yang semakin dinamis di industri pariwisata. Melalui desa wisata, pariwisata berpihak pada semangat kepariwisataan, yaitu sebagai penyerap tenaga kerja pedesaan, mesin pertumbuhan daya saing ekonomi daerah, sarana pengentasan kemiskinan. Desa Surau, di Kabupaten Bengkulu Tengah berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2020 termasuk desa tertinggal. Dari aspek pariwisata dikelompokkan sebagai desa wisata rintisan. Potensi wisata yang dimiliki adalah: Danau Biru, Jembatan Silver, Bukit Napal Putih, Air Panas, Air Terjun, dan Lubuk Vi. Namun dalam perintisannya terdapat kendala dan tantangan yaitu rendahnya visi masyarakat terhadap pariwisata, rendahnya minat dan kesadaran masyarakat, serta rendahnya kapasitas sumber daya manusia. Kendala pengembangannya sebagai desa wisata berasal dari dalam desa, seperti suprastruktur desa (pemerintah, hambatan regulasi), duplikasi model, kurangnya diferensiasi produk, akses terbatas, dan kemasan produk yang lemah untuk paket perjalanan. Strategi community based-tourism yang diterapkan untuk mengembangkan Desa Surau menjadi desa wisata didasarkan pada pengembangan masyarakat dengan cara mengandalkan diri sendiri, pemberdayaan, keberlanjutan, konservasi dan peningkatan budaya untuk meningkatkan mata pencaharian penduduk. Hasil kegiatan menunjukkan adanya pengembangan akomodasi di tempat wisata, kesepakatan untuk pengelolaan akomodasi yang berkelanjutan, dan keterlibatan yang lebih besar dari anggota masyarakat dalam memajukan layanan pariwisata. Tantangan yang masih ada adalah kurangnya pengalaman dan budaya kerja/jasa sehingga produktivitas layanan pariwisata yang dikelola masyarakat rendah. Perlu pendampingan dan membentuk forum konsultasi untuk melibatkan anggota masyarakat dalam menentukan arah pengembangan jasa pariwisata di kawasan Desa Surau.

Article Details

How to Cite
Darubekti, N. ., & Hanum, S. H. (2023). PERINTISAN DAN PENGEMBANGAN DESA SURAU SEBAGAI DESA WISATA UNTUK PENINGKATAN KAPASITAS DAYA SAING LOKAL DALAM AKTIVITAS PEREKONOMIAN. Prosiding Konferensi Nasional Sosiologi (PKNS), 1(1), 155–160. Retrieved from https://pkns.portalapssi.id/index.php/pkns/article/view/30
References
Antara, M., & Arida, N. S. (2015). Panduan pengelolaan desa wisata berbasis potensi lokal. Konsorium Riset Pariwisata Universitas Udayana, 23. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir

Arslaner, E., Karacaoğlu, S., & Sert, A.N. (2019). AN EVALUATİON ON COMMUNİTY BASED TOURİSM: THE CASE OF LAVENDER SCENTED VİLLAGE. Tourism, Leisure and Global Change, 5, 501-512.

Dewi, M. H. U. (2013). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Jurnal Kawistara, 3(2), 129–139. https://doi.org/10.22146/kawistara.3976

Eom, T., & Han, H. (2019). Community-based tourism (TourDure) experience program: a theoretical approach. Journal of Travel & Tourism Marketing, 36, 956 - 968.

Giampiccoli, A., & Glassom, D. (2021). Community-Based Tourism in Protected Areas: Elaborating A Model from A South African Perspective. Advances in Hospitality and Tourism Research (AHTR), Vol. 9 (1) 106-13

Kementerian Pariwisata. (2015). Buku Panduan Pengembangan Desa Wisata Hijau.

Mtapuri, O., Camilleri, M.A. & Dłużewska, A. (2021). Advancing community-based tourism approaches for the sustainable development of destinations. Sustainable Development, https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/sd.2257

Pribudi, A.P. (2020). Community-based Approach to Sustain Batik Tourism Village Area in the Special Region of Yogyakarta (The Case of Giriloyo Village). Journal of Social Sciences, 1, 113-122.

Rahayu, S. M., Fitasari, B. D., Sulastri, M. P., Basri, H., Andini, A. S., Swandayani, R. E., Meidatuzzahra, D., Biologi, P. S., Al-azhar, U. I., & Hijau, D. W. (2021). Sosialisasi peran pemuda dalam pengembangan desa wisata hijau di desa jeringo kecamatan gunungsari kabupaten lombok barat. 1(1), 1–3.

Tosun, C. (2000). Limits to community participation in the tourism development process in developing countries. Tourism Management, 21, 613-633.