OPTIMALISASI POTENSI MODAL BUDAYA NUSANTARA SEBAGAI INDUSTRI KREATIF PENDORONG DAYA SAING IBUKOTA BARU INDONESIA
Main Article Content
Abstract
Negara Indonesia memiliki kekayaan budaya seperti mitos, tradisi, kesenian, ritual dan lain-lain. Berbagai kekayaan tersebut menjadi modal budaya nusantara yang memiliki potensi meningkatkan kesejahteraan pelaku-pelaku dan masyarakat pendukungnya. Salah satunya adalah seni pertunjukan lokal/daerah berpeluang besar menopang kemunculan ekonomi kreatif masyarakat. Potensi tersebut belum berkembang ke arah inovasi, teknologi dan industri kreatif karena kebijakan bersifat umum. Para pelaku budaya belum memiliki kejelasan perspektif dalam memandang industri kreatif. Tujuan kajian optimalisasi budaya menjadi pilihan rasional sebagai industry kreatif untuk mendorong daya saing ibukota baru Indonesia. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif kajian kebijakan pemerintah pada modal budaya di Indonesia. Hasilnya adalah model optimalisasi modal budaya nusantara sebagai industri kreatif guna mendorong daya saing ibukota baru Indonesia.
Article Details
David, Fred R. Strategic Management, Philippines: Prentice Hall, 1998.
Howkins, John (2001). The Creative Economy: How People Make Money From Idias. London. Plugin. Jumiharni, Nila, 2013. Analisis SWOT PT. Pertamina (Persero). http://nilajumiharni.blogspot.co.id/2014/04.
Lemhanas RI. 2012. Pengembangan Ekonomi Kreatif Guna Menciptakan Lapangan Kerja dan Mengentaskan Kemiskinan dalam Rangka Ketahanan Nasional. Jurnal Kajian
Lemhanas RI. Edisi14 Desember 2012.
Moelyono, Mauled. 2010. Menggerakkan Ekonomi Kreatif antara Tuntunan dan Kebutuhan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Primorac, Jaka. (2006). The position of cultural workers in creative industries: the southeastern European perspective. European Cultural Foundation. Perancangan Industri Kreatif Bidang Fashion dengan Pendekatan Benchmarking pada Queensland’s Creative Industry
Mohammad Adam Jerusalem Jurusan PTBB-Fakultas Teknik-UNY adam_jerusalem@uny.ac.id Prosiding Seminar Nasional Program Studi Teknik Busana 2009 .
Pusparini dan Chafrani. 2010. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal oleh Pemuda dalam Rangka Menjawab Tantangan Ekonomi Global.
Jurnal UI untuk Bangsa Seri Sosial Humaniora. Volume 1, Desember 2010 Halaman 18. 43 Pusparini, Hesti. Strategi Pengembangan Industri Kreatif di Sumatera Barat (Studi Kasus Industri Kreatif Subsektor Kerajinan Industri Bordir/Sulaman dan Pertenunan. Jurnal online. www.andalas.ac.id.
Rangkuti, Freddy, 2009, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Edisi Keenam Belas, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Satria, Dias & Prameswari, Ayu. 2011. Strategi Pengembangan Industri kreatif untuk meningkatkan Daya Saing Pelaku Ekonomi Lokal. Jurnal Aplikasi Manajemen. Volume 9. Nomor 1, Januari 2011. ISSN: 1693-5241.
Sidiq Mahfudz., Dkk. ibM Kelompok Pengrajin Keramik di Sentra Industri Keramik Dinoyo Kota Malang. Laporan Akhir Pengabdian Program IPTEK Bagi Masyarakat. LPM Unibraw. www.lppm.ub.ac.id
Stoner, James A. F., Alih Bahasa Alexander Sindoro, Penyunting Bambang Sayala, 1996, Manajemen. Edisi Keenam, Jilid I, Prehalindo, Jakarta.
Sugiyono, 2005. Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung. Sumodiningrat,
Gunawan. 2002. Ekonomika: Pengantar. Edisi 2003/2004. BPFE Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Suryana. 2013. Ekonomi Kreatif (Ekonomi Baru: Mengubah Ide dan Menciptakan Peluang. Salemba Jakarta.
Suwarjono, Muhammad, 2000. Manajemen Strategik Konsep dan Kasus, YKPN, Yogyakarta. Tambunan, Tulus. 2003. Perekonomian Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia
Tjipto, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Andi : Yogyakarta.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.