RESILIENSI MASYARAKAT DESA DALAM MEMINIMALISIR RESIKO BENCANA ALAM
Main Article Content
Abstract
Indonesia terhimpun oleh wilayah-wilayah yang rawan bencana alam, terutama banjir dan puting beliung. Selama ini pemerintah fokus dalam penanganan infrastruktur sebagai bagian dari usaha mitigasi bencana alam. Padahal mitigasi bencana tidak hanya berkorelasi dengan sarana dan prasarana saja. Masyarakat sebagai objek sekaligus subjek juga perlu dilibatkan dalam usaha pengurangan resiko bencana. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk menghimpun pengetahuan masyarakat desa dalam menghadapi bencana alam. Resiliensi masyarakat desa sebagai unit terkecil penting untuk dianalisis secara sosiologis. Peran kepala desa, sekertaris desa, hingga tokoh masyarakat perlu diidentifikasi keterlibatannya dalam proses mitigasi bencana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berupa survei. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non probability sampling dengan metode random sampling. Berdasarkan penghitungan dengan rumus slovin diperoleh 120 responden yang mengisi kuesioner. Kuesioner ini kemudian disebar di 18 kecamatan di Kabupaten Lampung Timur. Hasil survei menunjukkan beberapa temuan penelitian, antara lain berkaitan dengan sisi pemerintah desa dalam hal kebijakan dan implementasinya serta keterlibatan stakeholders dalam proses mitigasi bencana. Adapun implementasi kebijakan mitigasi bencana dalam bentuk pengelolaan fasilitas publik dan tata ruang selama ini dikoordinir oleh pemerintah kabupaten. Sedangkan keterlibatan pemerintah desa dalam pemetaan lokasi rawan bencana masih cukup rendah. Di sisi lain pengalaman pemerintah desa dalam penanggulangan bencana juga masih kurang sehingga diperlukan kolaborasi sektor eksternal dan internal Kabupaten Lampung Timur. Sektor eksternal ini meliputi pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Pihak eksternal ini juga harus bersinergi dengan pihak internal, yaitu dinas-dinas terkait penanganan bencana dan mitigasi bencana.
Article Details
Fedriansyah, M. 2016. Kebijakan Sosial dalam Pembangunan. (SOCIAL WORK JURNAL, 136-147).
Flanagan, B., dkk. 2011. A Social Vulnerability Index for Disaster Management. (Journal of Homeland Security and Emergency Management 8, 1-22).
Habibullah. 2013. Kebijakan Penanggulangan Bencana Berbasis Komunitas: Kampung Siaga Bencana dan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana. (Informasi, 18(2), 133-150).
Hadi, H., Subhani, A. 2017. Internalisasi Karakter Peduli Lingkungan dan Tanggap Bencana Pada Siswa Sekolah Melalui Program Geography Partner Schools (GPS. (Prosiding Seminar Nasional APPPI NTB, Mataram, Indonesia, 176-188,Oktober 2017).
Judith, B., Watta, R., Dalton, T., & Smith, P. 2006. Talking Policy: How Social Policy in Made. Crows Nest; Allen and Unwin.
Kaku, K., & Held, A. 2013. Sentinel Asia: Space-based Disaster Management Support System in the Asia-Pacific Region. (International Journal of Disaster Risk Reduction 6, 1-17).
Koentjaraningrat. 2015. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.
Maarif, Syamsul. 2015. Sosiologi Kebencanaan dan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas. (Pengukuhan Guru Besar Sosiologi Kebencanaan pada FISIP, Universitas Jember Jember, 15 April 2015). Diakses di https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/74240/Orasi%20Prof%20Syamsul%20Maarif_Unej_14%20April%202015_RULLY%20FINAL.pdf?sequence=1&isAllowed=y.
Marshall, T. 1981. The Right to Welfare. London; Heinemann.
Martin, R. 1983. From Policy to Practice. London; Macmillan.
Midgley, J. 1995. Social Development: The Development Persepective in Social Welfare. London; SAGE Publivations Ltd.
Paul, S. 1995. Social Policy: Themes and Apooarches. London; McMillan.
Ritzer, G. 2012. Teori Sosiologi. Yogyakarta; Pustaka Pelajar.
Satz, D., & Ferejohn, J. 1994. Rational Choice and Social Theory. (The Journal of Philosophy, 91, 71-87). Diakses pada 3 Agustus 2011 di http://www.jstor.org/stable/2940928.
Sudibyakto. 2007. Potensi Bencana Alam dan Kesiapan Masyarakat Menghadapi Bencana (preparedness for Vulnerable Communities). Yogyakarta; Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan (PSPK) Universitas Gadjah Mada.
Sudibyakto, H. A. 2011. Manajemen Bencana di Indonesia Kemana? Yogyakarta; UGM Press.
Sudradjat, A., Syafei, I., & Paripurno, E. 2010. The Characteristics of Lahar in Merapi Volcano, Central Java as the Indicator of the Explosive during Holocene. (Jurnal Geologi Indonesia 6, 69-74).
Suharto, E. 2006. Kebijakan Sosial. Lembang; BBPPKS.
Sunarto, & Rahayu, L. 2006. Fenomena Bencana Alam di Indonesia. (Jurnal Kebencanaan Indonesia 1, 1-5).
Thomas, D. 2004. Natural Hazards Risk Assessment for the State of Colorado. Hazards Mitigation and Vulnerability Assessment Class. Colorado; University of Colorado.
Thomson, N. 2004. Understanding Sosial Work: Preparing for Practice. New York; Palgrave.
Thywissen, K. 2006. Component of Risk: A Comparative Glossary. (Bonn: UNU Institute for Environment and Human Security (UNU-EHS)).
Wilson, M.E.J., Bosence, D.W.J., Limbong, A. 2000. Tertiary Syntectonic Carbonate Platform Development in Indonesia. (Sedimentology 47: 395 – 419).
Winarno, E. 2017. Kompleksitas Proses Kebjakan Sosial. (Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, 41(3), 255-268).
Wirawan. 2011. Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi. Jakarta; Rajawali Press.
Zastrow, C. 2010. Social Work and Social Welfare. Canada; Brooks/Cole, Cengage Learnin.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.