Main Article Content

Fina Itriyati

Abstract

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Baru Nusantara menjadi topik kajian yang dibahas dari berbagai sisi mulai dari aspek administrasi, politik, sosial, ekonomi, sosial dan lingkungan yang berkelindan dan mempengaruhi satu sama lain. Pembangunan kota baru membutuhkan pertimbangan yang matang karena akan ada puluhan ribu ASN dan keluarganya yang melakukan migrasi, beradaptasi dan berintegrasi dengan alam serta penduduk lokal yang mempunyai latar belakang yang beragam. Sementara itu, di saat yang sama era antroposene juga menimbulkan tantangan pada perubahan iklim dan kelangkaan sumber daya yang menambah kompleksitas pertumbuhan kota baru dan dinamika perubahan sosial di Penajem, Paser Utara, Kalimantan Timur. Pembangunan kota baru yang inklusif menjadi aspirasi yang ideal dimana seluruh warga terlibat dan berpartisipasi dalam proses pembangunan termasuk masyarakat marginal yang terpinggirkan secara sosial, politik dan ekonomi sehingga IKN menjadi rumah bagi setiap orang baik pendatang maupun warga lokal. Studi ini melakukan komparasi pengalaman pengalaman kota inklusif gender dari kota Toronto, Wina dan Meksiko dengan masing-masing prioritas pengembangan. Kota Meksiko dengan “Transporte Rosa” atau transportasi umum khusus perempuan, anak di bawah 12 tahun dan orang tua. Kota Wina menekankan pada mainstreaming gender dalam tata kota mulai dari perencanaan sampai dengan implementasi dalam pembangunan ruang publik, perumahan dan bangunan publik. Sementara itu, Toronto menekankan pada aspek keragaman dan lingkungan perumahan yang aman namun memungkinkan untuk terciptanya koneksi dan keterikatan dengan warga lainnya yang berbeda ras, gender, kebangsaan dan latar belakang keberagaman lainnya. Dari hasil komparasi ketiga kota tersebut ditemukan bahwa partisipasi perempuan mulai dari perencanaan sampai dengan implementasi dan evaluasi bisa memastikan konsistensi tujuan pembangunan kota yang inklusif. Memastikan program inklusivitas yang sesuai dengan karakter populasi dan wilayah juga krusial dalam membangun kota inklusif gender yang berkesinambungan. Poin-poin dalam studi ini bisa menjadi rekomendasi pengambil kebijakan dalam mengembangkan IKN yang ramah gender.

Article Details

How to Cite
Itriyati, F. . (2023). MEMBANGUN KOTA INKLUSIF GENDER : STUDI LITERATUR MENGENAI PENGALAMAN PEREMPUAN DI BEBERAPA KOTA DI DUNIA . Prosiding Konferensi Nasional Sosiologi (PKNS), 1(1), 426–429. Retrieved from https://pkns.portalapssi.id/index.php/pkns/article/view/69
References
Gracia, A. 2022. Membangun Kota Ramah Gender: Lelaki Juga Diuntungkan. (Magdanlene.org Maret 2022). Diakses di https://magdalene.co/story/membangun-kota-ramah-gender-lelaki-juga-diuntungkan.

Kochhar, R. 2020. Women Make Gains in The Workplace Amid A Rising Demand For Skilled Workers. (Preresearch.org 30 Januari 2020). Diakses di https://www.pewresearch.org/social-trends/2020/01/30/women-make-gains-in-the-workplace-amid-a-rising-demand-for-skilled-workers/.

Nijman, J., dan Wei, Y. D. 2020. Urban Inequalities In The 21st Century Economy. (Applied Geography, 117, 102188).

Ortiz-Ospina, E., Tzvetkova, S., dan Roser, M. 2018. Women’s employment. (Ourworldindata.org Maret 2018). Diakses di https://ourworldindata.org/female-labor-supply.

Terraza, H., Orlando, M. B., Lakovits, C., Lopes Janik, V., & Kalashyan, A. 2020. Handbook for Gender-Inclusive Urban Planning and Design. (World Bank Publications - Reports 33197, The World Bank Group).

UN Women. 2020. Mendesain Kota Yang Baik Untuk Perempuan: Nilai dari Desain Inklusif. Diakses di https://www.digitalbuyingguide.org/id/studi-kasus-global/mendesain-kota-yang-baik-untuk-perempuan-nilai-dari-desain-inklusif/.

Wiego. (n.d). Inclusive Cities Project. (Wiego.org, n.d). Diakses di https://www.wiego.org/inclusive-cities-project.

Zhuang, Z. 2018. Building Inclusive Cities Case Study. (Cities of Migration). Diakses di http://citiesofmigra tion. ca/wp-content/uploads/2018/07/Building-Inclusive-Cities-Toronto-Case-Study_Final-Digital-Version-V2. pdf.