KERENTANAN PEREMPUAN DARI KELUARGA MISKIN DALAM MENGHADAPI BENCANA SOSIAL AKIBAT PANDEMI COVID-19

Abstract

Studi ini berupaya mendeskripsikan kerentanan yang dialami oleh perempuan miskin ketika mereka dihadapkan pada guncangan bencana sosial berupa pandemic Covid-19. Namun, meskipun menimbulkan kerentanan, mereka tetap berupaya mengelola situasi yang serba tidak menentu, dengan cara memanfaatkan potensi yang dimilikinya melalui berbagai usaha sehingga mereka mampu bertahan hidup. Perspektif teori ketangguhan dalam menghadapi bencana digunakan untuk mengkaji kerentanan perempuan miskin di tengah pandemic Covid-19. Penelitian ini dilakukan di 22 kabupaten di Provinsi Jawa Timur dengan jumlah responden 457 perempuan menikah dari keluarga miskin. Data dianalisis secara deskriptif dan dipaparkan dalam bentuk diagram dan narasi. Hasil studi ini menunjukkan bahwa kerentanan perempuan dalam menghadapi bencana pandemi Covid-19 disebabkan oleh penurunan pendapatan keluarga yang juga didukung oleh ketidakseimbangan peran domestik antara laki-laki dan perempuan di rumah. Kemampuan adaptasi yang dilakukan perempuan memang dapat membantu mereka untuk tetap bertahan hidup di tengah situasi ketidakpastian, namun membiarkan mereka dengan kondisi ekonomi yang sangat subsisten juga bukan hal yang pantas. Dalam situasi bencana sosial yang berkepanjangan ini juga tidak diikuti dengan keterlibatan pemerintah melalui berbagai program bantuan sosial yang tepat sasaran dan merata, terutama kepada perempuan miskin. Peran bantuan sosial yang tepat sasaran di tengah bencana sosial ini menjadi penting untuk mereduksi persoalan ketimpangan gender yang semakin akut dan dapat menjadi kontribusi bagi terpenuhinya target MDGs pada tahun 2030, yaitu pengentasan kemiskinan dan pemberantasan ketimpangan.