Main Article Content

Tyas Retno Wulan
Muslihudin
Sri Wijayanti
Jarot Santoso

Abstract

Berdasarkan data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) , saat ini ada sekitar 6,5 juta PMI yang bekerja di 142 negara seluruh dunia. Pada tahun 2021 diberangkatkan 276.553 PMI ke berbagai negara, 69 persennya (191.237 orang) adalah pekerja migran perempuan dan paling banyak bekerja pada sektor informal. Data dari World Migration Report 2020, Remitansi PMI sebesar US 10,97 Milyard (setara dengan 6,9 persen pendapatan APBN) dan menempatkan Indonesia menjadi 10 besar negara di Asia berdasarkan penerimaan remitansi (Jurnal Perempuan, 2020) Sebagian besar PMI adalah perempuan seiring peluang kerja yang lebih besar di sektor domestik dan industri manufaktur. Komposisi pekerja migran perempuan dibandingkan PMI secara keseluruhan dalam tiga tahun terakhir reratanya adalah 71%. Pada tahun 2020 komposisi PMI perempuan bahkan mencapai 80% (Pusdatin BP2MI, 2021). Penelitian tentang anak pekerja migran yang dtinggalkan (Chldren Left Behind/CLB) yang dlakukan Wulan dkk (2018, -2019) dan sudah menghasilkan model prlindungan untuk para CLB ternyata belum menjangkau anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia, yang meskipun tidak ditinggalkan, karena mereka ikut bersama kedua orang tuanya yang bekerja di Malaysia, justru menghadapi permasalahan yang cukup kompleks terkait dengan pemenuhan hak anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentikasi problematika anak-anak anak-anak PMI di Malaysia dan Menyusun model untuk melindungi mereka, sehingga hak-hak dasar mereka terpenuhi. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam dan FGD dengan anak-anak PMI serta stake holder terkait. Hasil penelitian menunjukkan problema yang dihadapi anak-anak PMI di Malaysia antara lain ada anak yang tidak memiliki dokumen kependudukan (akta kelahiran dan paspor) sehingga menyulitkan akses Pendidikan dan Kesehatan. Pihak yang selama ini dianggap berkontribusi untuk melindungi mereka adalah Konsulat, Para Guru di CLC, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Perusahaan (company) yang mempekerjakan orang tua mereka diharapkan bisa lebih berkontribusi.

Article Details

How to Cite
Wulan, T. R. ., Muslihudin, Wijayanti, S. ., & Santoso, J. . (2023). MODEL PERLINDUNGAN ANAK-ANAK PEKERJA MIGRAN DI MALAYSIA. Prosiding Konferensi Nasional Sosiologi (PKNS), 1(1), 472–476. Retrieved from https://pkns.portalapssi.id/index.php/pkns/article/view/76
References
Sigiro, A. N., Gina, A., & Komalasari, D. 2020. Potret Dampak Penerapan Sosial Berskala Besar di Masa Pandemi Covid-19 terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal melalui Pendekatan Feminisme Interaksional. (Jurnal Perempuan, 25(4), 295–308).

Indah Pertiwi, Tyas Retno Wulan, Hendri Restuadhi. 2018. The Role of Left-Behind-Children Caretaker in Improving Learning Motivation Study in Adipala District, Cilacap Regency, Central Java Indonesia. (International Journal of Humanities and Social Sciences Vol. 8 • No. 12 • December 2018).

Wulan, Tyas Retno dkk. 2017. Ayah Tangguh Keluarga Utuh: Pola Asuh Anak pada Keluarga Buruh Migran Perempuan di Banyumas, (Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen).

Wahyudi, R. 2018. Hak Pendidikan Anak- Anak Buruh Migran di Malaysia Masih Sulit Dipenuhi oleh Negara. (Buruhmigran.or.id , Maret 01). Diakses pada 2 Maret 2018 di https://buruhmigran.or.id/2018/03/01/httpsburuhmigran -or-id20180301hak-pendidikan-anak-anak-buruh- migran-di-malaysia-masih-sulit-dipenuhi-oleh-negara/

Windary, S. 2013. Kerjasama Indonesia-Malaysia dalam Bidang Pendidikan Anak TKI di Sabah. (Tesisi S2 Tesis S2, Ilmu Hubungan Internasional UGM, Yogyakarta).

U N, Dewi. 2018. Kebijakan KJRI Johor Bahru Dalam Mengatasi Permasalahan Pelayanan Pendidikan Bagi Anak-Anak Pekerja Migran Indonesia. (Prosiding Seminar Internasional APPPTMA, Jakarta 2018).

Kompas.com. 2018. Jamin Pendidikan Anak-anak TKI di Malaysia, Pemerintah Kirim 100 Guru. (Kompas.com 22 November 2018). Diakses di https://edukasi.kompas.com/read/2018/11/22/20472711/jamin-pendidikan-anak-anak-tki-di-malaysia-pemerintah-kirim-100-guru.

Author Biographies

Tyas Retno Wulan, Universitas Jendral Soedirman

FISIP Universitas Jendral Soedirman

Muslihudin, Universitas Jendral Soedirman

FISIP Universitas Jendral Soedirman

Sri Wijayanti, Universitas Jendral Soedirman

FISIP Universitas Jendral Soedirman

Jarot Santoso, Universitas Jendral Soedirman

FISIP Universitas Jendral Soedirman